Sabtu, 16 April 2011

Tuhan

Ingin rasanya kembali
Tapi apa mungkin itu terjadi
Tuhan apakah aku ini
Aku selalu saja terluka dan terjatuh

Kadang menjadi pujaan
Kadang di campak kan
Kadang ingin di jadikan
Teman

Tuhan apa yang harus ku lakukan
Semua terasa hampa saat ini
......................................
.....................................

Saat ini jantungku sakit
Hatiku berulat
Perutku terluka
Kepalaku busuk

Mungkin kah waktu itu
Akan datang padaku
Ajal dimana
Aku meninggalkan duniawi ini......

Untuk temanku

Kulihat teman ku ini
P Brosnan Berto Pakpahan
Matanya begitu pucat
Pikirannya selalu termenung


Apa yang ada di pikirannya
Apa yang membuat dia berat
Kadang dia tersenyum
Tapi paling banyak murung


Oh kawan ku
Jangan lunglai
Karena aku yakin
Kamu pasti bisa


Menyelesaikan semua
Tugas-tugas 
Agar cepat selesai
Semangat kawan......tak ada yang tidak mungkin di dunia ini

Malam Minggu

Malam minggu yang sepi
Duduk sendiri di kedae Tayoe atau pun Kedae kopie
Hanya melihat kopi dan laptop
Ku hanya bisa menulis


Menulis apa yang terlihat
Dimata ku
Dimana dua sejoli
Berlalulalang melintas


Owh mesra nya mereka
Hasrat ini 
Mulai terasa ingin
Memiliki seseorang


Sayang hati ini
Masih terbelenggu
Kesunyian dalam gelap
Dengan tangis darah.....

Bulan Harapan Kegelapan

Wahai langit wahai rembulan
Siapa yang ganteng siapa yang manis
Tertawa lebar aku
HA HA HA HA

Kulihat lampu taman
Kota medan
Redup-redup
Tapi tetap terang

Oleh rembulan
Kau yang bersinar
Menyinari gelap
Malam ini

Kau buat aku menggoda
Kau buat aku bernafsu
Bulan kapan kau kembali
Kedalam pelukan ku

Mimpi kayaknya huahua

...................................

Jumat, 15 April 2011

Ya saya SALAH

Aku salah telah memaksamu
Aku salah telah mencintaimu
Aku salah tak menghargaimu
Aku salah tak menjagamu

Aku akan mengatakan
Aku paling bersalah
Aku hanya menulis
Kegundahan hati

Aku salah telah meninggalkanmu
Aku salah karena tak tau
Pengorbananmu sangat lama
Aku salah ternyata kamu baik hati

Aku salah tak mengerti apa itu komitmen
Aku salah karena kamu ternyata peduli
Aku salah tak mengenalmu
Aku yang paling bersalah.

Titik Nol.

Bukan untuk mainan perasaan

Tunggulah iya dengan sabar
Jangan engkau sakiti iya
Tapi jangan pula engkau merendahkannya
Laki-laki selalu ingin di hargai

Bukan untuk mainan rujak
Bukan untuk di manfaatkan
Bukan untuk di suruh-suruh
Tapi untuk menjaga dirimu

Dengan tulus dan sabar
Langitpun akan cerah
Tanah pun akan gambut
Apapun di tanam disana

Akan tumbuh dengan SUBUR.....

Selalu ku pantau dirimu

Dalam gelap aku melihat kamu
Berteduh di dekat bangunan tua

Kulihat engkau menangis
Meratapi kesendirian

Kadang engkau tertawa
Kadang engkau termenung

Di saat kau melihat hp mu sendiri
Masih ada kah engkau di bangunan tua itu menunggu iya datang.